KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Perilaku Organisasi yang berjudul “Motivasi dan Kepuasan
Kerja” ini dapat diselesaikan.
makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Perilaku Organisasi yang nantinya akan dikaji lebih mendalam pada diskusi kelas.
makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Perilaku Organisasi yang nantinya akan dikaji lebih mendalam pada diskusi kelas.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :
1.
Ibu Rosty selaku dosen
mata kuliah Perilaku Organisasi
2.
Ibu Ida selaku Penanggung
jawab perpustakaan
3.
Teman – teman seperjuangan
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang telah diberikan dan menjadi bahan acuan dalam menyelesaikan problematika tentang Perilaku Organisasi kedepannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Jatinangor, 03 Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
E. METODE PENULISAN
C. TUJUAN
D. MANFAAT
E. METODE PENULISAN
BAB
II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
B. ASPEK – ASPEK KEPUASAN KERJA
C. TEORI MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
B. ASPEK – ASPEK KEPUASAN KERJA
C. TEORI MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
D. PENGUKURAN KEPUASAN KERJA
BAB
III PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
BAB IV STUDI KASUS
A. KASUS
B. ULASAN
BAB V PEMBAHASAN SOAL
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam pembahasan tentang
perilaku individu, konsep yang paling banyak mendapat perhatian dari pakar ilmu
organisasional adalah motivasi. Dengan memandang sekilasberbagai organisasi
maka kita akan dapat melihat bahwa beberapa orang tertentu bekerja lebih keras
daripada yang lain. Seseorang yang memilki kemampuan istimewa mungkin
prestasinya dikalahkan oleh orang lain yang sesungguhnya kurang berbakat. Nah,
mengapa orang – orang menampilkan tingkat usaha yang berbeda dalam kegiatan
yang berbeda ? mengapa orang – orang tertentu nampak memiliki motivasi yang
tinggi sementara yang lain tidak ? pertanyaan – pertanyaan iniliah yang akan
dijawab dalam makalah ini. Hal ini pulalah penulis sangat tertarik untuk
mengambil makalah dengan judul “Motivasi dan Kepuasan Kerja”.
B.
RUMUSAN MASALAH
Beberapa
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian Motivasi dan Kepuasan Kerja !
2. Identifikasikan aspek – aspek kepuasan kerja !
3. Sebutkan beberapa teori motivasi !
4. Bagaimana cara mengukur kepuasan kerja ? Identifikasikan!
C.
TUJUAN
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Menyelesaikan tugas mata
kuliah Perilaku Organisasi dengan judul Motivasi dan Kepuasan Kerja.
2.
Menjelaskan pengertian
motivasi dan kepuasan kerja.
3.
Menjelaskan aspek – aspek
kepuasan kerja.
4.
Memahami beberapa teori
motivasi.
5.
Mengidentifikasi
pengukuran kepuasan kerja.
D.
MANFAAT
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui pengertian dari
Motivasi dan Kepuasan Kerja.
2.
Dapat memahami aspek –
aspek kepuasan kerja.
3.
Dapat memahami beberapa
teori motivasi.
4.
Dapat mengidentifikasi
pengukuran kepuasan kerja.
E.
METODE PENULISAN
Adapun
Metode Penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
metode Wawancara dan Studi pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
-
Motivasi
Pada dasarnya ada 3 karakteristik pokok motivasi, yaitu :
1. Usaha.
Karakteristik utama dari motivasi, yaitu usaha, menunjuk
kepada kekuatan perilaku kerja seseorang atau jumlah yang ditunjukkan oleh
seseorang dalam pekerjaanya. Tegasnya, hal ini melibatkan berbagai macam
kegiatan atau upaya baik yang nyata maupun yang kasat mata.
2. Kemauan kuat.
Karakteristik pokok motivasi yang kedua menunjuk kepada
kemauan keras yang ditunjukkan oleh seseorang ketika menerapkan usahanya kepada
tugas – tugas pekerjaannya. Dengan kemauan yang keras, maka segala usaha akan
dilakukan. Kegagalan tidak akan membuatnya patah arang untuk terus berusaha
sampai tercapainya tujuan.
3. Arah atau Tujuan.
Karakteristik motivasi yang ketiga berkaitan denga arah
yang dituju oleh usaha dan kemauan keras yang dimiliki oleh seseorang.
Dengan melihat ketiga
karakteristik pokokmotivasi diatas maka motivasi dapat didefinisikan sebagai
“Keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian
hasil – hasil atau tujuan tertentu.”
-
Kepuasan Kerja
Pengertian Kepuasan Kerja menurut para ahli :
1. Lock ( 1995 )
Kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang
bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu
pekerjaan atau pengalaman kerja.
2. Robbins ( 1996 )
Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang karyawan
terhadap pekerjaannya.
3. Porter ( 1995 )
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara seberapa banyak
sesuatu yang seharusnya diterima dengan seberapa banyak sesuatu yang sebenarnya
dia terima.
4. Mathis dan Jackson ( 2000 )
Kepuasan kerja merupakan pernyataan emosional yang
positif yang merupakan hasil evaluasi dari pengalaman kerja.
Berdasarkan beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Kepuasan kerja merupakan
suatu tanggapan emosional seseorang terhadap situasi dan kondisi kerja.
2.
Tanggapan emosional bisa berupa
perasaan puas (positif) atau tidak puas (negatif). Bila secara emosional puas
berarti kepuasan kerja tercapai dan sebaliknya bila tidak aka berarti karyawan
tidak puas.
3.
Kepuasan kerja dirasakan
karyawan setelah karyawan tersebut membandingkan antara apa yang dia harapkan
akan dia peroleh dari hasil kerjanya dengan apa yang sebenarnya dia peroleh
dari hasil kerjanya.
4.
Kepuasan kerja
mencerminkan beberapa sikap yang berhubungan.
B. ASPEK – ASPEK KEPUASAN KERJA
1.
Kerja yang secara mental menantang.
Kebanyakan Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka
kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan
tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan
yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak
menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang
sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
2.
Ganjaran yang pantas.
Para karyawan
menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai
adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik didasarkan
pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan
komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. tidak semua orang
mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk
bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang
menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka
lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan
bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah persepsi
keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik
promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu
individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara
yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan
mereka.
3.
Kondisi kerja yang mendukung.
Karyawan peduli
akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan
mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai
keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu),
cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem
(terlalu banyak atau sedikit).
4.
Rekan kerja yang mendukung.
Orang-orang
mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam
kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh
karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat
menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga
merupakan determinan utama dari kepuasan.
5.
Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.
Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun)
dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka
mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan
mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada
pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih
besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
C. TEORI MOTIVASI DAN
KEPUASAN KERJA
Ada beberapa teori tentang motivasi dan kepuasan kerja,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Discrepancy Theory
Teori ini menjelaskan
bahwa kepuasan kerja merupakan selisih atau perbandingan antara harapan dengan
kenyataan.
2. Equity Theory
Teori ini mengatakan bahwa
karyawan atau individu akan merasa puas terhadap aspek – aspek khusus dari
pekerjaan mereka. Misalnya gaji/upah, rekan kerja, dan supervisi.
3. Opponent Theory – Process Theory
Teori ini menekankan pada
upaya seseorang dalam mempertahankan keseimbangan emosionalnya.
4. Teori Maslow
Menurut Maslow, kebutuhan
manusia berjenjang atau bertingkat, mulai dari tingkatan yang paling rendah
sampai yang paling tinggi. Tingakatan – tingakatan yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
c. Kebutuhan akan rasa memiliki
d. Kebutuhan untuk dihargai
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri
5. Teori ERG Alderfer
Alderfer membagi hierarki
kebutuhan manusia menjadi 3 tingakatan, yaitu :
a. Eksistensi
b. Keterkaitan kebutuhan – kebutuhan akan adanya hubungan sosial dan
interpersonal yang baik
c. Pertumbuhan
6. Teori dua faktor dari Herzberg
Teori ini memandang
kepuasan kerja berasal dari keberadaan motibator intrinsik dan bahwa kepuasan
kerja berasal dari ketidak-adaan faktor – faktor ekstrinsik.
7. Teori Mc Clelland
Mc Clelland mengajukan
teori kebutuhan motivasi yang dipelajari, yaitu teori yang menyatakan bahwa
seseorang dengan suatu kebutuhan yang kuat akan termotivasi untuk menggunakan
tingkah laku yang sesuai guna memuaskan kebutuhannya. Tiga kebutuhan yang
dimaksud adalah :
a. Kebutuhan berprestasi
b. Kebutuhan berafiliasi
c. Kebutuhan akan kekuasaan
D. PENGUKURAN KEPUASAN
KERJA
Ada beberapa cara untuk
mengukur kepuasan kerja, diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengukuran kepuasan kerja dengan skala job description index.
Cara penggunaannya adalah
dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan pada karyawan mengenai pekerjaan.
Setiap pertanyaan yang diajukan harus dijawab oleh karyawan dengan jawaban Ya,
Tidak, atau Ragu ragu. Dengan cara ini dapat diketahui tingkat kepuasan kerja
karyawan.
2. Pengukuran kepuasan kerja dengan Minnesota Satisfaction Questionare.
Skala ini berisin
tanggapan yang mengharuskan karyawan untuk memilih salah satu dari alternatif
jawaban : Sangat tidak puas, Tidak puas, Netral, Puas, dan Sangat puas terhadap
pernyataan yang diajukan. Beradsarkan jawaban – jawaban tersebut dapat
diketahui tingkat kepuasan kerja karyawan.
3. Pengukuran kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah.
Pada pengukuran metod ini
responden diharuskan memilih salah satu gambar wajah orang, mulai dari wajah
yang sangat gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat cemberut. Kepuasan
kerja karyawan akan dapat diketahui dengan melihat pilihan gambar yang diambil
responden.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “Motivasi dan Kepuasan Kerja” dapat disimpulkan bahwa:
Berdasarkan uraian bahasan “Motivasi dan Kepuasan Kerja” dapat disimpulkan bahwa:
1.
Motivasi adalah Keadaan
dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil –
hasil atau tujuan tertentu.
2. Kepuasan kerja merupakan suatu tanggapan emosional seseorang terhadap
situasi dan kondisi kerja.
3. Aspek – aspek kepuasan kerja : Kerja yang secara mental menantang, Ganjaran yang pantas, Kondisi
kerja yang mendukung, Rekan kerja
yang mendukung, dan Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.
4. Ada beberapa teori tentang motivasi dan kepuasan kerja, diantaranya adalah
sebagai berikut : Discrepancy Theory, Equity Theory, Opponent Theory – Process
Theory, Teori Maslow, Teori ERG Alderfer, Teori dua faktor dari Herzberg, dan
Teori Mc Clelland.
5. Ada beberapa cara untuk mengukur kepuasan kerja, diantaranya akan
dijelaskan sebagai berikut : Pengukuran kepuasan kerja dengan skala job
description index, Pengukuran kepuasan kerja dengan Minnesota Satisfaction
Questionare, dan Pengukuran kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah.
B. SARAN
Faktor penting yang mempengaruhi prestasi kerja adalah motivasi kerja. Semakin besar motivasi kerja karyawan semakin tinggi prestasi kerjanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja adalah faktor yang sangat penting dalam peningkatan prestasi kerja. Selain ditentukan oleh motivasi kerjanya, prestasi kerja karyawan juga ditentukan oleh kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkungan kerjanya.
Maka dari itu Menjadi kewajiban setiap pemimpin perusahaan untuk menciptakan kepuasan
kerja bagi para karyawannya, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang
diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja karyawan agar karyawan
dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan mempengaruhi prestasi
karyawan juga Seorang manajer juga dituntut agar memberikan suasana kerja yang
baik dan menyenangkan juga jaminan keselamatan kerja sehingga karyawan akan
merasa terpuaskan.
BAB IV
STUDI KASUS
A.
KASUS
Bunuh Diri Massal di PT.FOXCONN China
PT. FOXCONN
merupakan perusahaan yang memproduksi barang-barang eleketronik seperti, Apple,
Nitendo, Sony dan HP. Awal tahun 2010, dikejutkan dengan terjadinya bunuh diri
yang dilakukan 18 orang pekerja. Bunuh diri missal ini dilakukan dengan
melompat dari atas puncak gedung perusahaan dengan 14 orang yang tewas.
Protes yang
dilakukan pekerja pada bulan Januari yakni dikarenakan manajer perusahaan
memutuskan untuk menggeser sekitar 600 pekerja untuk lini produksi baru,
membuat pembungkus computer Acer, perusahaan asal Taiwan. “kami disuruh bekerja
tanpa pelatihan apapun dan dibayar sedikit demi sedikit” kata salah seorang
pekerja memprotes yang tidak meminta disebutkan namanya. “ jalur perakitan
sangat cepat dan hanya satu hari tangan kami semua telah lecet dan kulita
ditangan kami menghitam, pabrik itu pun sudah penuh debu dan tida ada yang bisa
menahan” ujarnya menambahkan.
Beberapa laporan
dari dalam pabrik Foxconn telah menyarankan bahwa sementara perusahaan lebih
maju daripada banyak pesaingnya, dengan menggunakan gaya militer dan banyak
para pekerja yang tidak sanggup bertahan. Pabrik unggulan Foxconn di Longhua,
sebanyak 5% dari pekerja atau 24.000 orang pekerja berhenti.
“Karen akami tidak
tahan, kami mogok” kata pekerja itu. “ini bukan tentang uang, namun karena kami
merasa tidak punya pilihan. Pada awalnya, para manajer mengatakan siapa saja
yang ingin berhenti dapat bayaran satu bulan gaji sebagai kompensasi. Tapi
kemudian mereka menarik tawaran itu. Jadi kami pergi kea tap dan mengancam
bunuh diri missal”. Pekerja mengatakan bahwa Foxconn awalnya menolak untuk
bernegosiasi, tetapi bahwa para pekerja diperlakukan cukup baik oleh polisi dan
pasukan pemadam kebakaran. Para pekerja akhirnya dibujuk turun setelah dua hari
diatas pabrik berlantai tiga di Wuhan oleh manajer Foxconn dan pejabat parta
komunis China.
Seorang juru bicara
Foxconn dikonfirmasi tentang protes itu, dan mengatakan bahwa insiden itu
“berhasil dan diselesikan dengan damai setelah diskusi antara pekerja, pejabat
Foxconn local dan perwakilan pemerintah daerah. Dia menambahkan bahwa 45
karyawan Foxconn telah memilih untuk mengundurkan diri dan sisahnya telah
kembali bekerja. “kesejahteraan karyawan kami merupakan prioritas utama kami
dan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan adil.”
Katanya.
B.
ULASAN
Kasus ini membahas
mengenai aksi protes buruh salah satu pabrik di China yaitu PT.FOXCONN. Aksi
protes ini ditunjukkan dengan melakukan bunuh diri missal yakni melompat dari
atas puncak gedung perusahaan yang mengakibatkan 14 rang tewas. Penyebab dari aksi tersebut dikarenakan tidak
diperlakukan adil oleh perusahaan. Hal serupa juga akan dilakukan kembali
ketika pihak perusahaan memutuskan untuk menggeser 600 orang pekerjanya ke
dalam lini produksi baru. Para pekerja merasa tidak nyaman karena mereka diperlakukan
seperti halnya kerja rodi. Dengan fasilitas serta kondisi lingkungan kerja yang
buruk, para pekerja dituntut untuk dapat meyelsaikan pekerjaan untuk memenuhi
target pemesanan. Hampir 24000 pekerja mengundurkan diri, namun dengan dampak
seperti ini membuat perusahaan lebih memerhatikan pekerjanya dan menjadikan
pekerja sebagai prioritas utama.
Berdasarkan kasus
diatas menggambarkan dampak psikologis yang mendalam oleh para pekerja. Yakni
stress atau bahkan depresi dikarenakan ketidakpuasan mereka terhadap fasilitas
serta lingkungan kerja. Seperti halnya identifikasi mengenai stress yang
dilakukan oleh Kreitner dan Kinici (2004) yakni bahwa stres merupakan respon
adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik individual dan atau proses
psikologis yaitu akibat dari tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang
menyebabkan tuntutan fisik dan atau psikologis terhadap seseorang. Sehingga
menurunkan motivasi mereka dalam bekerja, dan membuat mereka melakukan tindakan
yang fatal seperti itu. Faktor-faktor yang mempengaruhi para buruh PT. Foxconn
menjadi stress dan melakukan hal nekat tersebut yaitu dikarenakan bertambahnya
tanggung jawab tanpa adanya penambahan upah atau gaji, sehingga mengakibatkan
hubungan mereka dengan atasan menjadi buruk (Palupi, 2003).
Selain itu juga
dapat dikaitkan dengan teori kebutuhan Masslow, para pekerja tidak dapat
memenuhi kebutuhan hierarki mereka, seperti halnya pengahargaan dan keamanan
dalam bekerja. Pihak perusahaan tidak memikirkan kesehatan bahkan keselamatan
mereka dengan lingkungan kerja yang baik. Sehingga membuat para pekerja merasa
tidak diperhatikan, mungkin mereka tidak sampai mengalami PHK namun perlakukan
yang mereka terima ditempat kerja tidaklah setimpal.
Penyelesaiian
terhadap kasus ini ialah dengan merundingkan dan mendengarkan keluhan para
pekerja. Berdasarkan keluhan-keluhan tersebut maka perlu dilakukannya perbaikan
terutama pada lingkungan serta tata cara bekerja yang baik. Hal tersebut
dilakukan agar dapat memotivasi para pekerja dan membuat mereka merasa
diperhatikan dan diperdulikan oleh perusahaan. Berdasarkan pengertian motivasi
yaitu suatu kekuatan potensial yang ada didalam diri manusia yang dapat
dikembangkannya sendiri atau dapat dikembangkan dari sejumlah kekuatan dari
luar yang ada berkisar sekitar imbalan materi dan non materi yang dapat
mempengaruhi hasil kerjanya (Winardi, 2001). Selain itu pula bagi pihak
perusahaan yakni PT. Foxconn itu sendiri harus memotivasi para karyawannya
lainnya (selain parah buruh) untuk dapat mengarahkan daya dan potensi mereka
agar mau berkerjasama secara produktif untuk mencapai dan mewujudkan tujuan
yang telah ditentukan yakni memenuhi target produksi yang maksimal (Hasibuan,
2001).
BAB V
PEMBAHASAN SOAL
1.
Coba saudara jelaskan
pengertian motivasi dan kepuasan kerja !
-
Motivasi
Pada dasarnya ada 3 karakteristik pokok motivasi, yaitu :
4. Usaha.
Karakteristik utama dari motivasi, yaitu usaha, menunjuk
kepada kekuatan perilaku kerja seseorang atau jumlah yang ditunjukkan oleh
seseorang dalam pekerjaanya. Tegasnya, hal ini melibatkan berbagai macam
kegiatan atau upaya baik yang nyata maupun yang kasat mata.
5. Kemauan kuat.
Karakteristik pokok motivasi yang kedua menunjuk kepada
kemauan keras yang ditunjukkan oleh seseorang ketika menerapkan usahanya kepada
tugas – tugas pekerjaannya. Dengan kemauan yang keras, maka segala usaha akan
dilakukan. Kegagalan tidak akan membuatnya patah arang untuk terus berusaha
sampai tercapainya tujuan.
6. Arah atau Tujuan.
Karakteristik motivasi yang ketiga berkaitan denga arah
yang dituju oleh usaha dan kemauan keras yang dimiliki oleh seseorang.
Dengan melihat ketiga
karakteristik pokokmotivasi diatas maka motivasi dapat didefinisikan sebagai
“Keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian
hasil – hasil atau tujuan tertentu.”
-
Kepuasan Kerja
Pengertian Kepuasan Kerja menurut para ahli :
5. Lock ( 1995 )
Kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang
bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu
pekerjaan atau pengalaman kerja.
6. Robbins ( 1996 )
Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang karyawan
terhadap pekerjaannya.
7. Porter ( 1995 )
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara seberapa banyak
sesuatu yang seharusnya diterima dengan seberapa banyak sesuatu yang sebenarnya
dia terima.
8. Mathis dan Jackson ( 2000 )
Kepuasan kerja merupakan pernyataan emosional yang
positif yang merupakan hasil evaluasi dari pengalaman kerja.
Berdasarkan beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa :
5.
Kepuasan kerja merupakan
suatu tanggapan emosional seseorang terhadap situasi dan kondisi kerja.
6.
Tanggapan emosional bisa
berupa perasaan puas (positif) atau tidak puas (negatif). Bila secara emosional
puas berarti kepuasan kerja tercapai dan sebaliknya bila tidak aka berarti
karyawan tidak puas.
7.
Kepuasan kerja dirasakan
karyawan setelah karyawan tersebut membandingkan antara apa yang dia harapkan
akan dia peroleh dari hasil kerjanya dengan apa yang sebenarnya dia peroleh
dari hasil kerjanya.
8.
Kepuasan kerja
mencerminkan beberapa sikap yang berhubungan.
2.
Identifikasi dan jelaskan
aspek – aspek kepuasan kerja !
Aspek – aspek kepuasan kerja :
1.
Kerja yang secara mental menantang.
Kebanyakan Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka
kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan
tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan
yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak
menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang
sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
2.
Ganjaran yang pantas.
Para karyawan
menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai
adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik didasarkan
pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan
komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. tidak semua orang
mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk
bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang
menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka
lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan
bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah persepsi
keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik
promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu
individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara
yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari
pekerjaan mereka.
3.
Kondisi kerja yang mendukung.
Karyawan peduli
akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan
mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai
keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu),
cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu
banyak atau sedikit).
4.
Rekan kerja yang mendukung.
Orang-orang
mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam
kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh
karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat
menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga
merupakan determinan utama dari kepuasan.
5.
Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.
Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun)
dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka
mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan
mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada
pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih
besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
3.
Jelaskan macam – macam
teori motivasi !
Macam – macam teori motivasi :
1. Discrepancy Theory
Teori ini menjelaskan
bahwa kepuasan kerja merupakan selisih atau perbandingan antara harapan dengan
kenyataan.
2. Equity Theory
Teori ini mengatakan bahwa
karyawan atau individu akan merasa puas terhadap aspek – aspek khusus dari
pekerjaan mereka. Misalnya gaji/upah, rekan kerja, dan supervisi.
3. Opponent Theory – Process Theory
Teori ini menekankan pada
upaya seseorang dalam mempertahankan keseimbangan emosionalnya.
4. Teori Maslow
Menurut Maslow, kebutuhan
manusia berjenjang atau bertingkat, mulai dari tingkatan yang paling rendah
sampai yang paling tinggi. Tingakatan – tingakatan yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
c. Kebutuhan akan rasa memiliki
d. Kebutuhan untuk dihargai
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri
5. Teori ERG Alderfer
Alderfer membagi hierarki
kebutuhan manusia menjadi 3 tingakatan, yaitu :
a. Eksistensi
b. Keterkaitan kebutuhan – kebutuhan akan adanya hubungan sosial dan
interpersonal yang baik
c. Pertumbuhan
6. Teori dua faktor dari Herzberg
Teori ini memandang
kepuasan kerja berasal dari keberadaan motibator intrinsik dan bahwa kepuasan
kerja berasal dari ketidak-adaan faktor – faktor ekstrinsik.
7. Teori Mc Clelland
Mc Clelland mengajukan
teori kebutuhan motivasi yang dipelajari, yaitu teori yang menyatakan bahwa
seseorang dengan suatu kebutuhan yang kuat akan termotivasi untuk menggunakan
tingkah laku yang sesuai guna memuaskan kebutuhannya. Tiga kebutuhan yang
dimaksud adalah :
a. Kebutuhan berprestasi
b. Kebutuhan berafiliasi
c. Kebutuhan akan kekuasaan
4.
Lengkapi jawaban dengan
gambar sehingga jelas persamaan dan perbedaannya !
5.
Bagaimana mengukur
kepuasan kerja ?
Cara mengukur kepuasan kerja :
1. Pengukuran kepuasan kerja dengan skala job description index.
Cara penggunaannya adalah
dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan pada karyawan mengenai pekerjaan.
Setiap pertanyaan yang diajukan harus dijawab oleh karyawan dengan jawaban Ya,
Tidak, atau Ragu ragu. Dengan cara ini dapat diketahui tingkat kepuasan kerja
karyawan.
2. Pengukuran kepuasan kerja dengan Minnesota Satisfaction Questionare.
Skala ini berisin
tanggapan yang mengharuskan karyawan untuk memilih salah satu dari alternatif
jawaban : Sangat tidak puas, Tidak puas, Netral, Puas, dan Sangat puas terhadap
pernyataan yang diajukan. Beradsarkan jawaban – jawaban tersebut dapat
diketahui tingkat kepuasan kerja karyawan.
3. Pengukuran kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah.
Pada pengukuran metod ini
responden diharuskan memilih salah satu gambar wajah orang, mulai dari wajah
yang sangat gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat cemberut. Kepuasan
kerja karyawan akan dapat diketahui dengan melihat pilihan gambar yang diambil
responden.
DAFTAR PUSTAKA
Sopiah,2008.Perilaku
Organisasi.Penerbit Andi.Yogyakarta
Indrawidjaja,Adam,2008.Perilaku
Organisasi.Sinar Baru Algesindo.Bandung
Robbins, Stephen,2008.Perilaku
Organisasi.Salemba Empat.Jakarta
http://gangsarnovianto.blogspot.com/2012/03/1-bagaimana-hubungan-motivasi-dengan.html?m=1 (2/02/2013)
Komentar
Posting Komentar